Ketertarikan baru: Wawancara – edisi Che Guevara

kamu jalan kaki. saya naik tank

suatu waktu saya mendadak teringat tugas Bahasa Indonesia saya untuk mendengarkan wawancara di televisi/radio. saya pernah berlangganan majalah Rolling Stone Indonesia, dan hafal betul kalau ada section “Q&A” di majalah musik tersebut. cari gampangnya, saya membaca salah satu wawancara tertulis penyanyi jazz Indonesia, tapi yang menarik saya adalah wawancara dengan orang orang besar asal Amerika Serikat, bertopik Kehebatan Dekade 60an. saya menyerap beberapa poin penting yang menambah wawasan, selebihnya adalah omongan ngelantur buat saya yang pas pas-an ini. jadi saya berpikir – “orang bule yang top mesti gini ya? gak tau itu sengaja apa enggak ngomong model gitu, biar keliatan kaya’ orang pinter atau emang pinter banget (dan saya pas pas-an) atau malah bego’ banget.”- jadi sekarang saya sedang tertarik dengan wawancara. oh ya, mengenal dan mengagumi orang orang besar dalam sejarah adalah tipe saya, salah satu yang saya suka adalah Ernesto ‘che’ Guevara, dan saya berimajinasi, jika saya bisa mewawancarai dia, seperti inilah jadinya: (jawaban jawaban dari Guevara adalah pikiran-tulisan saya juga berdasarkan fakta biografi yang dibaca. sebisa mungkin saya buat ‘wawancara imajinasi’ ini jadi seluwes dan sealami mungkin)

Ibu anda dikatakan pernah mengacungkan pistol saat debat politik. apa yang sebenarnya terjadi?
-itu sudah lama sekali. saat itu keadaan ekonomi keluarga sedang memburuk. saya rasa ibu saya kurang bisa membedakan urusan keluarga dengan yang ada di pekerjaannya.

Jadi kemarahan itu tidak ada hubungannya dengan suasana politik negara?
-tidak

Dari mana anda mendapatkan nama panggilan ‘che’?